Monday, February 2, 2009

Iron Maiden


Iron Maiden pertama kali dibentuk di London pada tahun 1976 oleh Steve Harris (Bass), yang kemudian bergabung Toni Parsons (Gitar), Doug Sampson (Drum) dan Paul Di'Anno (Vokal). Sebelum memperoleh kontrak dengan perusahaan rekaman, mereka tampil dari panggung ke panggung di kota London dan memperoleh penghasilan dari setiap pementasan. Parsons kemudian digantikan oleh Dennis Stratton, mereka merilis album debut perdananya yang mengambil judul seperti nama Band mereka 'Iron Maiden' pada tahun 1980. Meskipun penyelesaian album mereka terbilang sangat tergesa-gesa, namun lagu-lagu mereka seperti 'Running Free' mampu menjadi hits di Inggris pada waktu itu. Pada album mereka berikutnya 'Killers' yang dirilis tahun 1981, mereka menyuguhkan perubahan dari segi musikalitas yang cenderung lebih keras dari album sebelumnya, di album ini kembali terlihat perubahan susunan formasi dengan digantikannya Stratton oleh Adrian Smith. Karena kebiasaannya mengkonsumsi alkohol yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi, akhirnya Di'Anno dipecat dan digantikan oleh Bruce Dickinson pada tahun 1982 saat rilis The Number of The Beast. Beberapa lagu dalam album ini, seperti 'The Number of The Beast' dan 'Hallowed be Thy Name' kemudian dikenal sebagai salah satu rekaman rock terbaik sepanjang masa. Sejak kesuksesan album ini, Iron Maiden mulai dikenal oleh dunia, dalam album mereka berikutnya 'Piece of Mind' tak banyak perubahan yang mereka bawa. Mereka menjalani dua tur besar sebelum mulai merekam album 'Powerslave' pada tahun 1983, yang kemudian menjadi hits yang dipuja-puja oleh para penggemarnya. Pada tahun 1985 mereka merilis double album live ‘Live After Death’ yang diambil saat perjalanan tur Powerslave.

Dengan merilis album 'Live After Death' ini mereka juga mengukuhkan diri sebagai band metal yang unik dan powerful. Di album mereka berikutnya 'Somewhere in Time', terlihat mereka mulai menggunakan Synthesizer pada proses produksinya, dan dari segi tema mereka mengangkat tema-tema yang lebih relevan. Rilis pada tahun 1988, album 'Seventh Son of a Seventh Son' menjadi album yang paling mendapat sambutan dan kritikan sejak Number of The Beast. Setelah menyelesaikan sejumlah tur yang melelahkan, sang gitaris Smith keluar dari band ini, mereka pun mengalami kekosongan personel selama satu tahun. Dengan gitaris baru Janick Gers, mereka kembali memproduksi album rekaman yang kali ini berjudul 'No Prayer for The Dying' pada tahun 1990. Dialbum ini mereka kembali menggunakan sound seperti pada awal mereka rekaman. Salah satu single dalam album ini 'Bring Your Daughter...to the Slaughter' mendapat penghargaan Golden Raspberry Award untuk lagu terburuk pada tahun itu meskipun Band ini menjadi band nomor satu di Inggris. Setelah menyelesaikan tur pada tahun 1991, Dickinson menyampaikan hasratnya untuk berhenti dan mempromosikan band lain yang telah ia bentuk the Skunkworks. Fear of The Dark menjadi album terakhir band ini bersama sang vokalis Dickinson. Album ini menjadi salah satu album Iron Maiden yang memperoleh penjualan terbesar. Setelah tur promonya, mereka merilis 2 album live pada tahun 1993,'A Real Live One' dan 'A Real Dead One'.


Bersama Blaze Bayley, pengganti Dickinson, Iron Maiden merilis album 'The X Faktor' pada tahun 1995. Tapi sayangnya album ini tidak sesukses album-album pendahulunya. Pada akhir tahun 1996 mereka merilis double compilation album 'Best of The Beast'. Pada tahun 1999 Dickinson dan Smith kembali bergabung ke dalam band ini, dan mereka mulai memproduksi album rekaman yang kemudian diberi judul 'Brave New World'. Pada tahun 2000 mereka mengadakan serangkaian tur yang didokumentasikan kedalam satu album live 'Rock in Rio', mereka juga merilis album 'Edward The Great' pada tahun 2002 diikuti oleh album 'Dance of Death' pada 2003. Selanjutnya mereka merilis DVD DVD History of Iron Maiden, Pt 1: The Early Days and Raising Hell' pada tahun 2004. Album-album mereka berikutnya yaitu 'Death on The Road' (2005) dan 'Matter of Life and Death' (2006).

1 comments:

Post a Comment

History of the blog

Bermula dari kecintaan terhadap musik terutama rock, mulai dari Classic Rock, Slow Rock, Hard Rock, Speed Metal, Trash Metal, Death Metal, hingga Black Metal dan rasa kekecewaan terhadap kenyataan di dunia musik industri dimana rock dan kroni-kroninya mulai dipinggirkan dan dikesampingkan serta diremehkan dan dinomor seratus-kan, hingga membuat saya mulai merasa jengkel dan muncul keinginan untuk mengembalikan kejayaan Rock yang dulu pernah ada, namun karena kemampuan bermusik yang terbatas, sehingga untuk maju berperang melalui musik pun mungkin harus diurungkan, akan tetapi saya tidak mau tinggal diam, dengan blog ini setidaknya saya telah berbuat sedikit untuk Rock, dengan mengenal sejarah Rock, dan memahami jiwa kebebasan serta perjuangan mereka, semoga blog yang cuma sekedarnya ini mampu menumbuhkan kembali semangat rock yang pernah terkubur dalam...Rock will never Die!!!!!

  ©Template by Dicas Blogger. | Tablet Android Honeycomb Terbaik Murah