Saturday, February 21, 2009

Joe Satriani




Dilahirkan di Westbury, NY, pada tanggal 15 Juli 1956, Satriani kecil mulai memainkan gitar pertamanya pada usia 14 tahun setelah terinspirasi oleh Jimi Hendrix walaupun pada mulanya ia tertarik pada drum. Dengan cepat Satriani mempelajari berbagai teknik bermain gitar, ia pun mulai mengajarkan keterampilannya ini kepada beberapa orang. Satriani menemukan semangat yang sama dari salah seorang muridnya yang bernama Steve Vai. Pada akhir tahun 1970-an, Satriani mulai mengajar di Berkley dan menghasilkan sejumlah gitaris berbakat seperti Kirk Hammet (Metallica), Larry La Londe (Primus), David Bryson (Counting Crows), dan gitaris Jazz Charlie Hunter.



Pada awal tahun 80-an, Satriani mendapat kesempatan untuk mengerjakan beberapa proyek serta tampil pada tur bersama Greg Kihn, ia juga merilis EP solo pada tahun 1984 yang keseluruhan proses produksi hingga rilis diurus oleh ia sendiri. Namun ketika salah seorang mantan muridnya, Steve Vai, tampil menjadi gitaris band solo David Lee Roth, nama Satriani pun mulai dikenal sebagai guru Vai, ketertarikan pada karakter permainan Satriani pun mulai bermunculan. Masa ketenaran Satriani pun dimulai dengan rilis album solo pertamanya yang berjudul 'Not This of Earth' yang otomatis menimbulkan reaksi dari komunitas gitaris Rock.



Nama Satriani mulai membumbung dan makin dikenal diseluruh dunia. Satriani juga mendapat kehormatan untuk tampil mendampingi Mick Jagger pada tur di Australia dan Jepang sekitar tahun 1987. Satriani kembali merilis album berturut-turut pada tahun 1988 dan 1989, yaitu album 'Dreaming #11' (1988) dan album 'Fliying in a Blue Dream'. Pada album tersebut Satriani juga tampil sebagai vokalis di beberapa lagu. Karir Satriani kembali menanjak ketika salah satu lagunya yang berjudul 'One Big Rush' menjadi salah satu lagu soundtrack film Say Anything.




Satriani mengawali tahun 90-an dengan mendapatkan gitar khusus dari Ibanez yang diberi nama Model JS Joe Satriani Model. Tahun 1992 'Satch' (panggilan akrab Satriani) merilis album The Extremist yang diikuti oleh double disc album Time Machine setahun kemudian. Pada tahun 1994 Satriani tampil sebagai addisional gitar pada tur Deep Purple sepeninggal Ritchie Blackmore dari Deep Purple. Satch juga mendapat tawaran untuk menjadi personel tetap Deep Purple namun tawaran itu ditolaknya karena ia lebih memilih untuk tetap ber-solo karir.



Tahun 1998 ia merilis album Crystal Planet. Satriani juga memulai proyek G3 bersama Steve Vai pada tahun 1996, sebuah proyek tahunan Satriani bersama gitaris-gitaris terbaik dunia lainnya. G3 juga merilis album dokumenter konser mereka berjudul G3: Live in Concert setahun kemudian. Pada tahun 2000 Satriani merilis album yang lebih musikal, Engines of Creation, yang setahun kemudian diikuti oleh album Live in San Fransisco. Album Engines of Creation kemudian mendapat penghargaan Grammy, setelah sukses mengadakan tur, Satriani kembali ke Studio rekaman. Ia pun mulai kembali menghasilkan beberapa album studio: Strange Beautiful Music (2002), Electric Joe Satriani: An Anthology (2003), diikuti oleh album Is There Love in Space (2004), Super Colossal (2005), dan Satriani Live! (2006).

Read more...

Friday, February 13, 2009

Judas Priest



Judas Priest dibentuk di Birmingham, Inggris, pada tahun 1970, dengan formasi awal mereka K.K Downing (Gitar), Ian Hill (Bass), kemudian bergabung bersama mereka Alan Atkins dan drumer John Ellis, mereka mengawali karir panggung mereka pada tahun 1971. Nama Judas Priest diambil dari nama band lama Atkins. Tak lama kemudian pada tahun yang sama (1971) Ellis (drum) posisinya digantikan oleh Alan Moore, namun Moore tak lama berada dalam band ini, ia pun segera digantikan oleh Chriss Campbell. Setelah melakukan sejumlah tour di Inggris, Atkins dan Campbell kemudian meninggalkan band ini pada tahun 1973 dan digantikan oleh Rob Halford (vokal) dan John Hinch (drum). Dengan formasi barunya, mereka pun kemudian melanjutkan turnya di Inggris termasuk tur di luar negeri seperti di Jerman dan Belanda pada tahun 1974. Setelah menyelesaikan turnya, mereka pun menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan indie label di Inggris, Gull. Sebelum merekam album debut mereka 'Rocka Rolla', mereka merekrut gitaris Glenn Tipton. Mereka merilis album ini pada bulan September 1974.




Pada tahun berikutnya drumer Alan Moore kembali bergabung menggantikan Hinch, mereka pun merilis album kedua mereka berjudul Sad Wings of Destiny pada akhir tahun. Album ini mendapat sambutan yang lebih baik dari pada album sebelumnya, meskipun demikian penjualan album mereka yang terbilang kurang membuat mereka harus menghadapi situasi kesulitan finansial yang kemudian diperbaiki dengan penandatanganan kontrak merka bersama perusahaan rekaman internasional CBS Records. Album Sin After Sin yang dirilis tahun 1977 merupakan album perdana mereka bersama perusahaan rekaman ini yang direkam bersama drumer Simon Phillip yang menggantikan Moore yang kembali meninggalkan band ini. Pergantian personil pun kembali terjadi dengan masuknya Les Binks (drum) menggantikan Phillip. Mereka akhirnya melakukan tur pertamanya di Amerika bersama sang drumer baru. Sekembali dari tur Amerikanya, Judas Priest merekam dan merilis album Stained Class pada tahun 1978, yang menjadikan band ini sebagai band metal papan atas dunia. Bersama album Hell Bent for Leather yang dirilis tahun 1979, Judas Priest mulai menyebarkan pengaruhnya pada dunia British Heavy Metal.




Sejumlah band pun mulai mengadopsi style musik mereka dengan musik yang lebih keras, cepat dan berat. Setelah merilis album Hell Bent for Leather, mereka merilis album live Unleashed in The East pada tahun 1979 di Jepang, Album ini menjadi album pertama mereka yang memperoleh Platinum di Amerika. Les Binks (drum) keluar dari band pada tahun 1979 dan digantikan oleh Dave Holland (ex Trapeze). Album mereka berikutnya British Steel yang dirilis tahun 1980 masuk ke chart British pada posisi ke tiga dengan hit single Breaking The Law dan Living After Midnight. Album ini juga mendapat penghargaan Platinum di Amerika. Sukses album ini diikuti oleh album mereka berikutnya Poin of Entry pada tahun berikutnya.




Pada awal tahun 80-an, Judas Priest menjadi band yang paling atraktif di seluruh dunia. Album Screaming for Vengeance (1982) yang mempopulerkan lagu Yuo've Got Another Thing Comin' menempati peringkat 17 di Amerika dan terjual hingga lebih dari 1 juta copy. Pada tahun 1984 mereka merilis album Defenders of the Faith. Ketika mulai bermunculan band-band baru seperti Metallica serta band-band speed/trash metal lainnya, mereka merilis album Turbo pada tahun 1986 dan terjual hingga lebih dari 1 juta copy di Amerika. Selanjutnya pada tahun 1987 dan 1988 berturut-turut mereka merilis album Priest...Live! dan Ram It Down. Dave Holland kemudian keluar dari band dan digantikan oleh Scott Travis untuk album mereka berikutnya 'Painkiller' tahun 1990. Pada awal tahun 90-an, Rob Halford membentuk band Trash metal baru, Fight, dan segera meninggalkan Judas Priest pada tahun 1996, diikuti oleh solo album Glenn Tipton. Mereka akhirnya merekrut vokalis baru Tim 'Ripper' Owens.




Pada tahun 1997 mereka merilis Jugulator yang mampu menempati peringkat 82 chart album Billboard. Pada tahun 1998 mereka merilis album Live Meltdown dengan Ripper pada posisi vokal. Pada saat yang sama Ripper membuat sebuah film dokumenter tentang perjalanan hidupnya hingga ia dapat bergabung menjadi vokalis Judas Priest, band idolanya sepanjang masa. Walaupun sebenarnya Judas Priest mendukung produksi film tersebut, tetapi pada akhirnya mereka menarik dukungannya. Meskipun Judas Priest tak lagi memberi dukungan pada film tersebut, namun proses psoduksinya tetap berjalan hingga film tersebut dirilis pada musim panas tahun 2001 dengan judul Rock Star. Rob Halford kemudian membubarkan band-nya 'Two' setelah hanya merilis satu album, Voyeurs pada tahun 1997 dan membentuk band baru bernama Halford. Band ini merilis album perdana mereka Ressurection pada tahun 2000 yang diikuti oleh tur dunia, bahkan mereka juga tampil sebagai band pembuka pada konser Iron Maiden 'Brave New World' di Amerika. Mereka juga merilis album Live Insurrection setahun kemudian. Selanjutnya pada tahun 2001, Judas Priest merilis album Demolition. Pada tahun 2003, Owens keluar dari band dan digantikan oleh Halford yang kembali bergabung bersama Judas Priest.

Read more...

History of the blog

Bermula dari kecintaan terhadap musik terutama rock, mulai dari Classic Rock, Slow Rock, Hard Rock, Speed Metal, Trash Metal, Death Metal, hingga Black Metal dan rasa kekecewaan terhadap kenyataan di dunia musik industri dimana rock dan kroni-kroninya mulai dipinggirkan dan dikesampingkan serta diremehkan dan dinomor seratus-kan, hingga membuat saya mulai merasa jengkel dan muncul keinginan untuk mengembalikan kejayaan Rock yang dulu pernah ada, namun karena kemampuan bermusik yang terbatas, sehingga untuk maju berperang melalui musik pun mungkin harus diurungkan, akan tetapi saya tidak mau tinggal diam, dengan blog ini setidaknya saya telah berbuat sedikit untuk Rock, dengan mengenal sejarah Rock, dan memahami jiwa kebebasan serta perjuangan mereka, semoga blog yang cuma sekedarnya ini mampu menumbuhkan kembali semangat rock yang pernah terkubur dalam...Rock will never Die!!!!!

  ©Template by Dicas Blogger. | Tablet Android Honeycomb Terbaik Murah